Sukar Nak Beribadat?

Apakah kita pernah mengalami malas beribadah? Terasa BERAT untuk tilawah atau tidak merasakan kenikmatan ketika membaca Al QUR'AN atau SOLAT? Atau mungkin merasa susah untuk bangun malam untuk QIYAMULAIL?

Padahal jam loceng berbunyi, sudah di offkan, alarm handphone juga sudah di off tapi ketika berdering tetap terlelap dalam tidurnya, tidak kedengeran akhirnya mati-mati sendiri atau bangun dengan setengah sedar matikan loceng terus tidur lagi. Padahal biasanya dengan mudah biasa bangun. Apa yang terjadi dengan diri kita?

Atau mungkin kita pernah merasakan mulut ini terasa berat ketika melantunkan ayat-ayat Al Qur’an atau mengucapkan salam kepada saudara kita. Atau mungkin kita pernah mengalami kekok, pertuturan yang tak lancar, tersangkut sangkut fikiran jadi ‘blank’ ketika kita persembahan, pengajaran atau pengisian halaqah/pengajian meskipun sebelumnya sudah mempersiapkan segalanya. Ada apa dengan kita?

Jika hal-hal seperti itu terjadi pada diri kita, maka segeralah kita munasabah diri. Ada apa dengan diri kita? Keadaan seperti ini jangan dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan akhirnya terbiasa. Seperti halnya penyakit, kalau sudah ada gejala segera periksa ke doktor dan minum ubat biar tidak teruk dan segera sembuh.

Jangan-jangan kita banyak maksiat yang kita kerjakan hingga menghalangi amalan-amalan kita. Mungkin kita tidak bisa menjaga dari hal-hal yang makruh bahkan diharamkan oleh Allah sehingga menghalangi organ tubuh kita untuk beribadah kepada-Nya. Misalnya, kita menggunakan mata untuk menonton cerita-cerita meskipun cuma satu atau dua jam, tunggu saja nanti kemungkinan besar malamnya kita akan susah bangun untuk QIYAMULAIL. Mata kita akan susah untuk bangun, kalaupun bangun kita solat dengan mata yang mengantuk. Atau mungkin kita sudah biasa bangun malam kerana siangnya mata kita sudah biasa dengan perkara-perkara elok. Kerana kita tak menjaga mata kita dari hal-hal yang tidak berguna bahkan mengandungi maksiat, akhirnya Allah pun tidak menjaga mata kita untuk beribadah padaNya.

Selain mata, telinga juga perlu kita jaga. Boleh jadi kita susah bangun malam kerana kita tidak menjaga telinga kita. Telinga kita gunakan untuk mendengarkan gosip atau muzik-muzik melalaikan bahkan kadang-kadang boleh terngiang-ngiang dalam minda kita kerana seharian yang didengar muzik-muzik itu. Akhirnya malamnya telinga kita tidak kedengeran dering jam loceng atau alarm handphone bahkan suara azan, Na’udzubillah.

Selain itu mulut tak kalah pentingnya untuk dijaga. Kerana mulut itu pula yang banyak menjerumuskan manusia terutama wanita ke dalam neraka, Na’udzubillah. Kerana mulut bisa menjadi saranan mengumpat, fitnah, caci-maki, dan lain-lain lagi. Boleh jadi tidak lancarnya kita waktu persembahan, pengajaran atau pengisian halaqah adalah kerana mulut ini telah bermaksiat sebelumnya. Padahal jika rutin kita biasa maka kita akan biasa dengan mudah bercakap, kadang-kadang terlintas begitu saja apa yang kita sampaikan boleh dengan mudah memberikan contoh-contoh dan penjelasan yang sebelumnya belum terpikirkan oleh kita, tiba-tiba ada sahaja yang muncul sesuatu di otak kita, itu semua kerana ilmu dari Allah.



Selanjutnya adalah hati. Ini adalah bahagian terpenting yang perlu kita jaga. Hati ibaratnya pemimpin bagi organ tubuh yang lain, yang menjadi Ketua. Hati boleh sakit, buta bahkan mati jika semakin banyak berbuat maksiat. Hati ibarat cermin, semakin banyak bermaksiat maka semakin banyak titik-titik hitam di cermin itu. Atau bahkan mungkin tidak lagi titik-titik hitam tapi sudah jelaga hitam yang susah dibersihkan dan tidak bisa dipakai untuk bercermin lagi kerana sudah kotor. Begitu pula dengan diri kita, semakin banyak kita berbuat maksiat dan tidak bertaubat maka kita semakin terbiasa dengan kemaksiatan itu.

Salah satu yang menyebabkan kematian hati adalah banyak bergurau. Bolehlah kita bergurau untuk mencairkan suasana atau menciptakan suasana ukhuwah. Tapi tetap memperhatikan adab-adabnya, perhatikan dengan siapa juga dan tidak berlebihan, apalagi ikhwan-akhwat, hati-hati!

Mari kita tengok diri kita, munasabah diri kita, jika selama ini kita belum menjaga mata, mulut, telinga, hati dan organ tubuh kita yang lain dari kemaksiatan maka segeralah kita berendah diri, tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan. Seharusnya kita merasa sayang kalau tidak bisa qiyamulail meski hanya terlewat semalam. Merasa sayang pula jika tidak bisa merasakan nikmatnya beribadah. Jika masih merasa sayang, maka jagalah diri kita, dan Insya Allah Allah akan menjaga kita agar senantiasa bisa dekat dengan-Nya.

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Iman Lemah dan Cara-cara Mengatasinya

'IKHWAN' - UMAT YANG DIRINDUI OLEH NABI