Marhaban Ya Ramadhan....

Dalam Kitab Durratun Naasihiin diriwayatkan tentang kisah disyari’atkannya puasa.
Dikatakan bahwa yang dimaksud dengan puasa ialah menekan musuh Allah (Setan). Dan sesungguhnya setan memanfaatkan nafsu syahwat sebagai alat penggoda. Kekuatan sang nafsu akan bertambah disebabkan makan dan minum.
Karena itulah menurut kisah kejadiannya, bahwa setelah Allah menciptakan akal dan nafsu, Allah memerintahkan mereka menghadap-Nya. Kemudian ditanya satu persatu. Sang akalpun datang menghadap dan ketika disuruh berbalik, berbaliklah ia. Lalu Allah pun bertanya kepadanya, “Man ana wa man anta? (siapa saya dan siapa kamu?)”. Maka dengan tawadhu’ sang akal menjawab, “Anta Rabbiy wa ana ‘abduka adh dhoif (Engkau Tuhanku dan aku hamba-Mu yang lemah)”. Karena itu Allah memberinya kemuliaan.
Sedangkan nafsu, ketika diperintahkan untuk menghadap, ia diam saja tidak menjawab. Dan ketika ditanya dengan pertanyaan yang sama, dengan sombongnya dia menjawab, “Ana wa ana, Anta wa anta (aku ya aku, Engkau ya Engkau”. Karena kekurangajarannya itulah maka Allah menghukumnya dengan memasukkan dia ke dalam neraka jahiim selama seratus tahun. Setelah dikeluarkan dari neraka dan ditanya dengan pertanyaan semula, diapun menjawabnya dengan jawaban yang sama. Akhirnya Allah menempatkannya di dalam neraka Juu’ (tempat dengan rasa lapar yang amat sangat) selama seratus tahun pula. Ia dibiarkan tanpa makan dan minum. Dan ternyata puasa itulah yang membuatnya sadar dan tak berdaya. Ia menyerah dan mengakui bahwa Allah adalah Tuhan yang menciptakannya.
Demikianlah, kisah klasik yang terdapat dalam kitab Durratun Naasihiin yang menjelaskan bahwa puasa adalah sarana yang paling ampuh untuk menundukkan hawa nafsu.
*****
Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan untuk menjumpai bulan Ramadhan dan menjalankan ibadah puasa di bulan ini. Semoga puasa kali ini dapat lebih meningkatkan ketaqwaan kita dan menajamkan mata hati kita. Kepada muslimin,muslimat,sahabat dan sahabiah yang menjalankan ibadah puasa, tak lupa saya ucapkan:

Comments